KISAH NABI KETIKA WAHYU PERTAMA SAMPAI PENGANGKATAN KERASULAN (Bag 3)

Unknown
kisah nabi
kisah nabi
Wahyu Pertama Dan Pengangkatan Kerasulan

Ketika usia Rasulullah Saw mendekati 40 tahun, beliau mulai suka menyendiri dari hingar binger kehidupan kaumnya yang penuh kesyirikan dan perbuatan nista. Berbekal sekantong makanan dan air secukupnya, beliau sering pergi menuju gua hira yang berjarak sekitar dua mil dari kota Mekkah.

Dalam kesendirian tersebut, beliau menghabiskan waktunya untuk beribadah dan merenungi kebesaran alam di sekelilingnya serta menyadari akan adanya kekuasaan yang agung dibalik semua penciptaan ini.

Demikianlah, hal tersebut Allah Ta’ala kehendaki baginya sebagai awal dan persiapan untuk menerima sebuah misi besar yang akan merubah sejarah kemanusiaan. Karena itu, jiwanya harus dibersihkan dari hiruk piruk duniawi dengan segala kotoran yang ada di dalamnya.

Hal tersebut berlangsung selama tiga tahun sebelum diturunkannya tugas kerasulan.

Setelah sekian lama beliau melakukan Khulwah (menyendiri), membersihkan jiwanya dengan memperhatikan besarnya kekuasaan dibalik kebesaran ala mini, maka Allah berikan beliau kemuliaan dengan mengangkatnya sebagai seorang Rasul sekaligus penutup dari para Nabi dan Rasul.

Peristiwa ini terjadi pada hari senin, tanggal 21 Ramadhan tepat saat beliau berusia 40 tahun dalam hitungan Hijriah. Dan sejak saat itulah, tahun kenabian dihitung.

Kejadiannya ditandai dengan hadirnya Jibril AS yang datang kepadanya dan memeluknya sebanyak tiga kali. Setiap kali memeluknya dia berkata:

Bacalah”,

Setiap kali itu pula Rasulullah Saw menjawab

Saya tidak dapat membaca”,

Rasulullah Saw sangat keletihan sekali. Takut dan panik dihantui dirinya…..
Setelah itu Jibril AS membacakan:

kisah nabi
kisah nabi
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan.
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah.
Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam.
Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya
(QS. Al-Alaq : 1-5)

Kemudian Jibril pergi meninggalkannya.

Rasulullah Saw kembali ke rumahnya dengan badan gemetar, beliau khawatir bahwa apa yang baru saja dialami akan mencelakakannya. Kemudian beliau masuk menemui Khadijah, seraya berkata: 
selimuti aku…. Selimuti aku”.

Khadijah segera menyelimutinya. Hilanglah ketakutan dari diri Rasulullah Saw, kemudan beliau menceritakan kepada istrinya yang setia apa yang terjadi di gua hira.

saya khawatir akan terjadi sesuatu pada diri saya”, ujar Rasulullah Saw.

Khadijah segera menenangkan dan menghibur suaminya seraya berujar:

kisah nabi
kisah nabi
Tidak sama sekali, Dia (Tuhan) tidak akan menghinamu selamanya, engkau adalah orang yang suka menyambing silaturrahim, membawakan dan membantu orang yang lemah, menghormati tamu dan suka menoling dalam kebaikan”.

Kemudian Khadijah bersama Rasulullah Saw pergi ke rumah pamannya; Warawah bin Naufal. Dia adalah orang yang banyak mengetahui isi Kitab Taurat dan Injil. Orangnya sudah renta lagi buta.
Rasulullah Saw menceritakan apa yang terjadi. Mendengar hal tersebut Waraqah tampak gembira;

Itu adalah malaikat Jibril yang Allah turunkan kepada Nabi Musa, engkaulah Nabi umat ini. Ah, sayang sekali, seandainya saja aku masih hidup, saat engkau diusir oleh kaummu?”.
Apakah mereka akan mengusir aku?”,
Ya, tidak ada seorangpun membawa seperti apa yang kamu bawa kecuali dia akan dimusuhi. Seandainya aku mengalami saat hal itu terjadi, aku akan membelamu sungguh- sungguh”, kata Waraqah.

Namun ternyata Waraqah meninggal dunia ketika wahyu sempat terputus beberapa lama (setelah wahyu pertama).

Diturunkannya Wahyu Berikut

Setelah turun wahyu pertama, beberapa hari lamanya, tidak turun lagi wahyu berikutnya. Hal tersebut membuat Rasulullah Saw gelisah dan bersedih. Beliau terus menanti wahyu berikutnya diturunkan.

Sebenarnya hal ini merupakan sarana baginya untuk menenangkan diri agar beliau sadar dengan apa yang dialami pada kali pertma menerima wahyu dan untuk keyakinan bahwa beliau kini telah menjadi seorang utusan Allah Ta’ala.

Hingga kemudian suatu hari, ketika beliau sedang berjalan tiba- tiba terdengar suara dari langit. Ketika beliau cari sumber suara tersebut, beliau menyaksikan malaikat yang mendatanginya di gua hira sedang duduk di kursi langit dan bumi. Beliau kembali merasakan ketakutan yang luar biasa hingga terjatuh di tanah. Kemudian beliau segera pulang menemui istrinya Khadijah seraya berucap: “selimuti aku, selimuti aku”. Kemudian Khadijah menyelimutinya.

Pada saat itulah wahyu kedua Allah turunkan; yaitu

kisah nabi
kisah nabi
Hai orang yang berselimut,
Bangunlah, lalu berilah peringatan!
Dan tuhanmu, agungkanlah,
Dan pakaianmu, bersihkanlah,
Dan perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah,
Dan janganlah kamu member (dengan maksud) memperoleh (balasan)
Yang lebih baik.
Dan utnuk (memenuhi perintah) Tuhanmu bersabarlah
(QS. Al-Muddatsir: 1-7)

Dengan diturunkannya ayat itu, maka tugas Rasulullah Saw semakin jelas, yaitu untuk menyeru umatnya agar mengagungkan Allah Ta’ala dengan beribadah serta tunduk pada segala perintah dan ajaran-Nya.


Sejak saat itu, turunlah wahyu- wahyu berikutnya, menandai dimulainya sebuah perjuangan (jihad) tanpa henti untuk mendakwahkan serta menegakkan agama Allah di muka bumi ini.



Sumber : Kitab Ar-Rahiqul-Makhtum

Getting Info...

Post a Comment

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.