PERISTIWA BERSEJARAH ISRA’ MI’RAJNYA NABI MUHAMMAD SAW (Bag 9)

Unknown
nabi muhammad
nabi muhammad
Di tengah kesedihan mendalam karena ditinggal orang- orang terdekat, sementara tekanan dari pihak orang Kafir Quraisy kian bertambah. Terjadilah sebuah peristiwa besar yang selalu disebut dalam sejarah, yaitu peristiwa Isra’ Mi’raj Rasulullah Saw.

Tidak disepakati secara pasti kapan persisnya peristiwa ini terjadi, namun yang pasti adalah bahwa peristiwa tersebut terjadi pada akhir masa keberadaan Rasulullah Saw di Mekkah sebelum hijrah ke Madinah.


Rincian Peristiwa

Rasulullah Saw di Isra’ kan (diperjalankan) dengan jasadnya dari Masjidil Haram ke Baitul Maqdis dengan mengendarai Buraq, dan ditemani oleh malaikat Jibril alaihimassalam. Kemudian di sana beliau singgah dan menjadi imam shalat bagi para nabi. Sementara Buraq diikat di lingkaran pintu Masjidil Aqsha.

Pada malam itu juga, beliau dengan buraqnya Mi’raj (naik) dari Baitul Maqdis ke langit dunia. Satu demi satu lapis langit beliau lewati, dan setiap kali beliau melewati sebuah lapis langit beliau menemui para nabi, mulai dari Nabi Adam As di langit pertama hingga Nabi Ibrahim As di langit ketujuh. Beliau memberikan salam kepada mereka, dan mereka menyambutnya dengan menjawab salam beliau seraya mengakui kenabian beliau Saw.

Kemudian beliau naik lagi ke Sidratul Muntaha, lalu naik lagi ke Baitul Ma’mur. Kemudian beliau naik lagi menemui Allah Ta’ala beliau mendekat kepada-Nya, lalu Allah memberikan wahyu-Nya yaitu tentang perintah sholat sebanyak lima puluh waktu di dalam setiap hari.

Setelah itu beliau kembali, lalu menemui Nabi Musa As, beliau bertanya: “ Apa yang diperintahkan Allah kepadamu?”,  beliau menjawab: Lima puluh shalat”, Nabi Musa As berkata lagi: “ Umatmu tidak akan kuat dengan perintah itu, kembalilah menemui Tuhan-mu, mintalah keringanan untuk umatmu!”. Kemudian Rasulullah Saw bersama Jibril kembali menemui Allah Ta’ala. Begitu seterusnya beliau bolak- balik antara menemui Allah Ta’ala dan Nabi Musa As untuk meminta keringanan kewajiban shalat bagi umatnya. Hingga akhirnya Allah memberikan kewajiban kepada Rasulullah Saw dan umatnya untuk shalat hanya lima waktu dalam sehari. Sebenarnya Nabi Musa As masih memerintahkan Rasulullah Saw untuk kembali, namun kali ini Rasulullah Saw menolaknya karena merasa malu sudah sekian kali minta keringanan dari Allah Ta’ala.

Pada peristiwa Isra’ Mi’raj, Rasulullah Saw diperlihatkan beberapa hal, di antaranya:

Rasulullah Saw ditawarkan khamar dan susu, beliau memilih susu. Maka dikatakan kepadanya: “Engkau telah diberi petunjuk atas fitrah, seandainya engkau mengambil khamar, maka umatmu akan tersesat”.

Beliau melihat orang- orang yang memamkan harta anak yatim, mereka memiliki bibir seperti bibir onta. Mereka mengambil sepotong api neraka langsung dengan bibirnya itu, lalu api itu keluar dari duburnya.

Beliau juga melihat mereka yang memakan riba, memiliki perut besar yang karenanya tidak dapat bergerak.

Mereka juga melihat para pezina. Di hadapan mereka terdapat daging segar yang baik dan disampingnya terdapat daging bangkai berbau busuk. Mereke memakan bangkai yang berbau busuk tersebut dan meninggalkan daging yang baik.

Sekembalinya dari Isra’ Mi’raj, keesokan harinya, Rasulullah Saw menyampaikan kebesaran Allah tersebut kepada kaumnya, namun mereka mengingkarinya dengan keras. Mereka meminta agar Rasulullah Saw menjelaskan cirri Masjidil Aqsha. Maka Allah memperlihatkan baginya mesjid tersebut sehingga beliau dapat melihatnya dengan jelas. Lalu beliau terangkan cirri- cirinya sehingga mereka tak dapat membantahnya. Selanjutnya Rasulullah Saw mengabarkan rombongan yang dilihatnya ketika pulang dari Isra’ Mi’raj, maka beliau sampaikan tentang waktu kedatangannya bahkan disampaikan pula onta yang berada di depan rombongan tersebut, ternyata semuanya persis seperti apa yang beliau sampaikan. Namun dengan semua itu orang- orang kafir justru semaking mengingkari Rasulullah Saw dan semakin bertambah kekafirannya.

Diriwayatkan bahwa julukan Ash- Shiddiq ( Yang Membenarkan) bagi Abu Bakar Ash-Shiddiq berawal dari pembenaran beliau terhadap peristiwa Isra’ Mi’raj yang Rasulullah Saw lakukan sementara orang- orang kafir mendustakannya.

Al-Quran menjelaskan dengan ringkas tujuan dari perjalanan Isra’ Mi’raj dalam ayatnya:

nabi muhammad
nabi muhammad
“ Agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda- tanda (kekuasaan) Kami”. ( QS. Al- Isra: 1)




Sumber : Kitab Ar-Rahiqul-Makhtum

Getting Info...

Post a Comment

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.