nabi muhammad |
Di tengah
kesedihan mendalam karena ditinggal orang- orang terdekat, sementara tekanan
dari pihak orang Kafir Quraisy kian bertambah. Terjadilah sebuah peristiwa
besar yang selalu disebut dalam sejarah, yaitu peristiwa Isra’ Mi’raj
Rasulullah Saw.
Tidak
disepakati secara pasti kapan persisnya peristiwa ini terjadi, namun yang pasti
adalah bahwa peristiwa tersebut terjadi pada akhir masa keberadaan Rasulullah
Saw di Mekkah sebelum hijrah ke Madinah.
Rincian
Peristiwa
Rasulullah
Saw di Isra’ kan (diperjalankan) dengan jasadnya dari Masjidil Haram ke Baitul
Maqdis dengan mengendarai Buraq, dan ditemani oleh malaikat Jibril
alaihimassalam. Kemudian di sana beliau singgah dan menjadi imam shalat bagi
para nabi. Sementara Buraq diikat di lingkaran pintu Masjidil Aqsha.
Pada
malam itu juga, beliau dengan buraqnya Mi’raj (naik) dari Baitul Maqdis ke
langit dunia. Satu demi satu lapis langit beliau lewati, dan setiap kali beliau
melewati sebuah lapis langit beliau menemui para nabi, mulai dari Nabi Adam As
di langit pertama hingga Nabi Ibrahim As di langit ketujuh. Beliau memberikan
salam kepada mereka, dan mereka menyambutnya dengan menjawab salam beliau
seraya mengakui kenabian beliau Saw.
Kemudian
beliau naik lagi ke Sidratul Muntaha, lalu naik lagi ke Baitul Ma’mur. Kemudian
beliau naik lagi menemui Allah Ta’ala beliau mendekat kepada-Nya, lalu Allah
memberikan wahyu-Nya yaitu tentang perintah sholat sebanyak lima puluh waktu di
dalam setiap hari.
Setelah
itu beliau kembali, lalu menemui Nabi Musa As, beliau bertanya: “ Apa yang
diperintahkan Allah kepadamu?”, beliau menjawab: Lima puluh shalat”, Nabi
Musa As berkata lagi: “ Umatmu tidak akan kuat dengan perintah itu,
kembalilah menemui Tuhan-mu, mintalah keringanan untuk umatmu!”. Kemudian
Rasulullah Saw bersama Jibril kembali menemui Allah Ta’ala. Begitu seterusnya
beliau bolak- balik antara menemui Allah Ta’ala dan Nabi Musa As untuk meminta
keringanan kewajiban shalat bagi umatnya. Hingga akhirnya Allah memberikan
kewajiban kepada Rasulullah Saw dan umatnya untuk shalat hanya lima waktu dalam
sehari. Sebenarnya Nabi Musa As masih memerintahkan Rasulullah Saw untuk
kembali, namun kali ini Rasulullah Saw menolaknya karena merasa malu sudah
sekian kali minta keringanan dari Allah Ta’ala.
Pada
peristiwa Isra’ Mi’raj, Rasulullah Saw diperlihatkan beberapa hal, di
antaranya:
Rasulullah
Saw ditawarkan khamar dan susu, beliau memilih susu. Maka dikatakan kepadanya: “Engkau
telah diberi petunjuk atas fitrah, seandainya engkau mengambil khamar, maka
umatmu akan tersesat”.
Beliau
melihat orang- orang yang memamkan harta anak yatim, mereka memiliki bibir
seperti bibir onta. Mereka mengambil sepotong api neraka langsung dengan
bibirnya itu, lalu api itu keluar dari duburnya.
Beliau
juga melihat mereka yang memakan riba, memiliki perut besar yang karenanya
tidak dapat bergerak.
Mereka
juga melihat para pezina. Di hadapan mereka terdapat daging segar yang baik dan
disampingnya terdapat daging bangkai berbau busuk. Mereke memakan bangkai yang
berbau busuk tersebut dan meninggalkan daging yang baik.
Sekembalinya
dari Isra’ Mi’raj, keesokan harinya, Rasulullah Saw menyampaikan kebesaran
Allah tersebut kepada kaumnya, namun mereka mengingkarinya dengan keras. Mereka
meminta agar Rasulullah Saw menjelaskan cirri Masjidil Aqsha. Maka Allah
memperlihatkan baginya mesjid tersebut sehingga beliau dapat melihatnya dengan
jelas. Lalu beliau terangkan cirri- cirinya sehingga mereka tak dapat
membantahnya. Selanjutnya Rasulullah Saw mengabarkan rombongan yang dilihatnya
ketika pulang dari Isra’ Mi’raj, maka beliau sampaikan tentang waktu
kedatangannya bahkan disampaikan pula onta yang berada di depan rombongan
tersebut, ternyata semuanya persis seperti apa yang beliau sampaikan. Namun
dengan semua itu orang- orang kafir justru semaking mengingkari Rasulullah Saw
dan semakin bertambah kekafirannya.
Diriwayatkan
bahwa julukan Ash- Shiddiq ( Yang Membenarkan) bagi Abu Bakar Ash-Shiddiq
berawal dari pembenaran beliau terhadap peristiwa Isra’ Mi’raj yang Rasulullah
Saw lakukan sementara orang- orang kafir mendustakannya.
Al-Quran
menjelaskan dengan ringkas tujuan dari perjalanan Isra’ Mi’raj dalam ayatnya:
nabi muhammad |
“
Agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda- tanda (kekuasaan) Kami”. ( QS. Al- Isra: 1)
Sumber
: Kitab Ar-Rahiqul-Makhtum