PERANG UHUD BAB 2 (Bag 18)

Unknown
cerita para nabi
cerita para nabi


Rasulullah Saw Mengambil Sikap Berani

Saat itu Rasulullah Saw dikelilingi oleh sekelompok kecil pasukan kaum muslimin yang berjumlah 9 orang sahabat di barisan belakang pasukan kaum muslimin. Melihat pasukannya terdesak, Rasulullah Saw segera berteriak kepada mereka:

“ Wahai hamba-hamba Allah”.

Rasulullah Saw tahu bahwa suaranya akan lebih dahulu di dengar oleh orang kafir sebelum pasukan kaum muslimin.

Maka serta merta pasukan kaum kafir yang mendengar suara Rasulullah Saw, segera mencarinya untuk membunuhnya. Sebab dengan membunuh Rasulullah Saw, peperangan ini dapat mereka menangkan.

Saat itulah muncul isu di tengah pasukan kaum muslimin, bahwa Rasulullah Saw telah terbunuh sebagian kaum muslimin langsung jatuh mentalnya, di antara mereka ada yang melempar senjatanya dan menyerah, bahkan ada yang berpikir untuk minta perlindungan kepada Abdullah bin Ubay.

Namun ada sejumlah sahabat yang segera meluruskan keadaan, di antaranya Anas bin Nadhir. Ketika beliau menemukan mereka yang sudah patah semangat, beliau berkata:

“ Apa yang kalian tunggu?”,

“ Rasulullah Saw telah terbunuh”, jawab mereka.

“ Kalau begitu untuk apa lagi kalian hidup setelah kematiannya, matilah kalian sebagaimana matinya Rasulullah Saw!”. Jawab Anas

Demikianlah para sahabat kembali memompa semangat juang kaum muslimin, sehingga mereka kembali sadarkan diri, semangat dan keberanian mereka bangkit lagi. Lalu mereka ambil lagi senjata- senjata mereka untuk membendung laju pasukan kafir yang saat itu sedang menuju markas Rasulullah Saw.

Perjuangan Melindungi Rasulullah saw

Sembilan orang sahabat yang melindungi Rasulullah Saw berjuang mati- matian untuk menangkis setiap serangan yang diarahkan kepada beliau Saw. Akhirnya satu demi satu mereka berguguran. Tinggallah dua orang yang berada di sisi Rasulullah Saw ; Talhah bin Ubaidillah dan Sa’ad bin Abi Waqash. Keduanya melindungi mati- matian Rasulullah Saw dari serangan kaum musyrikin. Hari itu merupakan hari yang paling genting dalam kehidupan Rasulullah Saw.

Akhirnya tak urung juga, akibat serangan yang bertubi- tubi, Rasulullah Saw mengalami luka di bagian pelipis dan rahangnya, sehingga darah segar mengucur dari wajahnya. Saat itu Rasulullah Saw bersabda:

“ Bagaimanakah suatu kaum akan selamat kalau mereka telah melukai Nabi mereka?”

Saat itu Allah Turunkan ayat- ayat-Nya:

cerita para nabi
cerita para nabi

“ Tidak ada sedikitpun campur tanganmu dalam urusan mereka itu atau Allah menerima taubat mereka, atau mengazab mereka, karena sesungguhnya mereka itu orang- orang yang zalim” (QS. Ali Imron:128)

Rasulullah Saw pun berdoa untuk mereka:

cerita para nabi
cerita para nabi

“ Ya Allah, ampunilah kaumku, karena mereka tidak mengetahui”

Seketika itu, pasukan kaum muslimin mendatangi Rasulullah Saw yang sedang terkepung oleh kaum musyrikin. Mereka berusaha sekuat tenaga melindungi Rasulullah Saw dari serbuan kaum musyrikin. Di antara mereka adalaha Mush’ab bin Umair, Ali bin Abi Thalib, Sahl bin Hanif, Malik bin Sinan, Umar bin Khattab dan Abu Thalhah.

Di tengah situasi genting tersebut, Mush’ab bin Umair yang tengah mempertaruhkan nyawanya melindungi Rasulullah Saw seraya membawa panji- panji kaum muslimin, terbunuh oleh Ibnu Qami’ah yang dia kira bahwa Mush’ab adalah Rasulullah Saw karena wajahnya yang mirip. Sehingga setelah berhasil membunuhnya, Ibnu Qamiah segera berteriak: “ Sungguh, Muhammad telah terbunuh!”.

Isu ini, kembali membuat kaum muslimin panik dan mengendur semangatnya, namun pada saat yang bersamaan, hal tersebut membuat serangan kaum musyrikin menjadi kendur juga.

Melihat hal tersebut, Rasulullah Saw langsung menyelinap ke tengah- tengah kaum muslimin, namun beliau Saw meminta mereka untuk tidak memberitahu keberadaannya agar tidak disadari oleh kaum musyrikin. Kemudian dengan teratur mereka mundur dari medan pertempuran dan berlindung di celah- celah  gunung Uhud. Kaum musyrikin yang mengetahui gerak mundur teratur pasukan kaum muslimin, segera menyerbu. Namun dengan keberanian luar biasa para sahabat menangkis setiap serangan untuk melindungi Rasulullah saw. Akhirnya selamatlah kaum muslimin dari kejaran mereka. Kaum musyrikpun menghentikan pengejaran dan bersiap- siap kembali ke Mekkah.

Namun sebelum itu, mereka melampiaskan dendamnya terhadap kaum muslimin dengan menyayat- nyayat mayat pasukan kaum muslimin yang ada. Bahkan Hindun binti Utbah menyayat tubuh Hamzah untuk diambil hatinya. Dia berupaya mengunyah- ngunyahnya, namun hal tersebut tidak kuasa dia lakukan, akhirnya dia muntahkan kembali.

Setelah kaum musyrikin dipastikan meninggalkan medan pertempuran dan kembali ke Mekkah. Pasukan kaum muslimin langsung memeriksa para sahabat yang telah menjadi Syuhada semua berjumlah 70 orang.

Kemudian Rasulullah Saw memerintahkan agar  para syuhada Uhud tersebut dikumpulkan dan dikuburkan di tempat itu juga tanpa dimandikan dan tetap dengan pakaian yang mereka kenakan.
Beliau Saw bersabda:

“ Sayalah saksi bagi mereka, sesungguhnya siapa saja yang terluka di jalan Allah Ta’ala niscaya akan Allah bangkitkan di hari kiamat, lukanya mengucur dengan warna darah, namun baunya, bau minyak kasturi”

Pada kesempatan itu, kaum muslimin mencari- cari mayat Hanzolah, akhirnya mereka mendapatkannya di suatu tempat namun tampak adanya bekas siraman air. Rasulullah Saw segera memberitahukan bahwa malaikat telah memandikannya. Maka dia kemudian dikenal dengan sebutan:  Ghasiilul Malaikah ( Yang dimandikan malaikat).

Setelah ditanya kepada keluarganya, jelaslah masalahnya bahwa Hanzolah adalah pengantin baru. Ketika panggilan jihad diserukan, saat itu beliau sedang berada di pangkuan isterinya. Maka dia langsung bangkit memenuhi seruan tersebut. di tengah pertempuran, beliau maju menerobos kekuatan musuh, hingga hampir membunuh panglima musuh, namun sebelum berhasil membunuhnya, dia lebih dahulu terbunuh menemui syahidnya.

Mayat kaum muslimin sungguh sangat mengenaskan. Tubuh mereka tercabik- cabik, bahkan banyak di antara mereka yang pakaiannya tidak dapat menutup seluruh tubunya seperti terjadi pada Mush’ab bin Umair. Apabila ditutup kepalanya, tampak kakinya, jika ditutup kakinya tampak kepalanya, akhirnya Rasulullah saw memerintahkan untuk menutup bagian kakinya dengan rerumputan.

Rasulullah Saw sangat sedih hatinya ketika melihat jasad Hamzah. Hingga ketika saudara perempuannya akan melihatnya, Rasulullah Saw perintahkan untuk mencegahnya. Namun karena Shafiah bersikeras melihatnya dan berjanji untuk bersabar. Akhirnya Rasulullah Saw mengizinkan.

Kemudian, pasukan muslimin pulang menuju madinah dengan kesedihan mendalam. Mereka segera menemui keluarga para syuhada untuk menyampaikan berita duka tersebut. namun banyak di antara mereka yang tetap menjaga kesabarannya. Bahkan banyak pula di antara mereka yang menganggap ringah musibah tersebut setelah mereka mengetahui bahwa Rasulullah Saw pulang dengan selamat.

Diriwayatkan bahwa ada seorang wanita dari Bani Dinar, suaminya, saudaranya, bapaknya gugur sebagai syahid dalam perang Uhud, ketika diberitahu kepadanya tentang berita duka tersebut, dia balik bertanya:

“ Apa yang dialami Rasulullah”,

“ Al-hamdulillah, seperti yang engkau inginkan, beliau dalam keadaan baik- baik saja”, jawab mereka.

“ Perlihatkan kepada saya orangnya”, lalu menunjukkannya kepada Rasulullah Saw.

Maka setelah itu dia berkata:

“ Semua musibah, setelah engkau selamat adalah ringan”

Perang Uhud dalam al- Quran

Allah Ta’ala banyak memberikan pelajaran bagi kaum muslimin dalam al-Quran dari perang tersebut. tercatat dalam surat Ali Imran, sebanyak 60 ayat Allah membicarakan perang Uhud dari sejak kejadian pertama kali:

cerita para nabi
cerita para nabi

“ Dan (ingatlah), ketika kamu berangkat pada pagi hari dari (rumah) keluargamu akan menempatkan para mu’min pada beberapa tempat untuk berperang”. (QS. Ali Imran:121)

Kemudian ayat- ayat itu ditutup dengan ayat yang berisi pelajaran umum dari peperangan tersebut;

cerita para nabi
cerita para nabi

“ Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang- orang yang beriman dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga Dia menyisihkan orang yang buruk (munafik) dari yang baik (mu’min). Dan Allah sekali- kali tidak akan memperlihatkan kepadamu hal- hal yang ghaib, akan tetapi Allah memilih siapa yang dikehendaki-Nya di antara Rasul- Rasul-Nya. Karena itu berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya; dan jika kamu beriman dan bertakwa, maka bagimu pahala yang besar” (QS. Ali Imron:179)

Pelajaran Lain dari Perang Uhud

Akibat perbuatan maksiat dan melanggar aturan yang telah ditetapkan, sebagaimana yang telah dilakukan oleh pasukan pemanah.

Para Rasul dalam dakwahnya juga mendapatkan ujian dan kadang kekalahan. Hal tersebut untuk membuktikan bahwa mereka juga adalah manusia biasa yang tidak tertutup kemungkinan mengalami apa yang umum dialami manusia.

Dengan adanya cobaan tersebut, kaum muslimin dapat mengetahui siapa di antara mereka yang teguh dalam perjuangannya dan siapa yang keimanannya hanya terbatas ucapannya saja (munafiq).

Syahadah (mati dalam pertempuran di jalan Allah) merupakan kedudukan tertinggi bagi mujahid di jalan Allah Ta’ala.

Perjuangan menghadapi kaum kafir juga harus menyertakan sebab- sebab yang dapat mendatangkan kemenangan tersebut.








Sumber : Kitab Ar-Rahiqul-Makhtum

Getting Info...

Post a Comment

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.