SEJARAH NABI MENGUNGKAP PERTEMPURAN MENEGANGKAN DALAM PERANG BADAR KUBRO BAB 3 (Bag 16)

Unknown
sejarah nabi
sejarah nabi

Perpecahan Pada Tentara Quraisy Dalam Menghadapi Pertempuran

Sementara itu, di kalangan pasukan Quraisy, terjadi perselisihan, antara mereka yang berniat mengurungkan peperangan, dengan mereka yang tepat bertekad untuk melanjutkan peperangan. Namun atas kemauan keras Abu Jahal, akhirnya mereka menetapkan untuk tetap mengadakan peperangan menghadapi pasukan Rasulullah Saw.

Kedua Pasukan Saling Berhadapan

Pada hari yang telah ditentukan, kedua pasukan yang telah siap berperang sudah saling berhadapan satu sama lain.

Rasulullah Saw segera menyiapkan pasukan perangnya, seraya berpesan kepada mereka agar tidak memulai peperangan kecuali ada komando khusus darinya.

Adu Tanding

Sebelum memulai peperangan, pasukan Quraisy mengeluarkan tiga tentaranya untuk mengajak adu tanding kepada pasukan muslimin. Mereka adalah Utbah dan saudaranya; Syaibah bin Rabi’ah serta Walid bin ‘Utbah.

Menanggapi hal tersebut, dari pasukan kaum muslimin, keluar tiga orang prajurit dari kalangan Anshar. Namun dengan sombong mereka ditolak oleh ketiga prajurit Quraisy tersebut. mereka meminta lawan yang sebanding dari suku mereka sendiri. Akhirnya Rasulullah Saw memerintahkan Ubaidah bin Harits, Hamzah bin Abdul- Muthalib serta Ali bin Abi Thalib untuk meladeni mereka.

Maka Ubaidah yang saat itu masih sangat muda menghadapi ‘Utbah bin Rabi’ah, sementara Hamzah menghadapi Syaibah dan Ali bin Thalib menghadapi Walid bin Utbah.

Hamzah dan Ali tidak memerlukan waktu yang lama untuk mengalahkan dan membunuh lawannya, sementara Ubaidah baru dapat mengalahkan lawannya setelah dibantu oleh Hamzah dan Ali, sedangkan Ubaidah sendiri luka parah, dan kemudian meninggal seusai perang Badar.

Serangan Umum Dari Pihak Musuh

Setelah perang tanding selesai, kaum musyrikin yang dipimpin para komandannya dengan beringas langsung menyerbu pasukan kaum muslimin. Namun dengan kesabaran, keteguhan dan mengharap pertolongan Allah Ta’ala, mereka bertahan menghadapi serbuan kaum musyrikin.

Rasulullah Saw yang menyaksikan pertempuran tersebut tak henti- hentinya berdoa dengan sungguh- sungguh kepada Allah Ta’ala agar diberikan kemenangan dan pertolongan hingga selendangnya jatuh dari pundaknya, bahkan beliau berdoa:

sejarah nabi
sejarah nabi
“ Ya Allah, jika pasukan ini kalah hari ini, maka Engkau tidak disembah, Ya Allah, jika Engkau kehendaki, Engkau tidak disembah lagi hari ini”

Abu Bakar mengembalikan selendang tersebut kepada Rasulullah Saw seraya berkata:

“ Cukuplah ya Rasulullah, engkau telah memohon dengan sangat kepada Rabbmu”.

Kemudian Allah Ta’ala mewahyukan kepada malaikat-Nya:

sejarah nabi
sejarah nabi

“ Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkanlah (pendirian) orang- orang yang telah beriman. Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir” (QS. Al-Anfal:12)

Kemudian kepada Rasulullah Saw, Allah Ta’ala berfirman:

sejarah nabi
sejarah nabi

“ Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut- turut” (QS. Al-Anfal:9)

Maka setelah itu, datanglah bantuan Allah Ta’ala  berupa para malaikat yang datang denga berbaris. Rasulullah saw yang mengetahui hal tersebut sangat gembira dan segera memberitahu Abu Bakar yang berada di sampingnya tentang hal tersebut.

Serangan Balik dan Kekalahan Musuh

Setelah beberapa lama pasukan kaum musyrikin menyerbu kaum muslimin terus bertahan dengan kokoh dan tidak dapat dilumpuhkan, bahkan banyak pasukan kaum musyrikin yang menemui ajalnya. Hal tersebut, tentu saja membuat mental kaum musyrikin menjadi jatuh.

Pada kondisi seperti itulah, Rasulullah saw memberikan komando untuk melakukan serangan balik terhadap kaum musyrikin. Maka dengan semangat yang semakin membara, pasukan kaum muslimin balik menyerbu kaum musyrikin yang sudah melemah semangatnya.

Kekuatan kaum muslimin semakin besar dengan bantuan para malaikat dalam barisan mereka, sehingga banyak pasukan Quraisy yang tewas dan tidak diketahui siapa yang membunuhnya.

Akhirnya sedikit demi sedikit kekalahan kaum musyrikin semakin Nampak, peperangan sudah mulai berakhir, pasukan kaum musyrikin banyak yang lari tunggang langgang dikejar-kejar kaum muslimin.
Tinggal Abu Jahal dan beberapa orang pasukannya yang melindunginya tetap bertahan dengan kesombongannya. Namun serbuan pasukan kaum muslimin yang bertubi- tubi, membuat mereka tumbang satu persatu, hingga akhirnya Abu Jahal terbunuh oleh dua orang anak muda yang bernama Mu’az bin Amr bin Al Jamuh dan Mu’awwiz bin Afra’.

Setelah kematian Abu Jahal, peperangan Badr berakhir dengan kekalahan besar di pihak kaum musyrikin. Di kalangan mereka terbunuh 70 orang, sebagian besar adalah para panglima perang dan tokoh- otkoh Quraisy dan yang tertawan juga 70 orang. Sedangkan di pihak kaum muslimin, ada 14 orang yang mati syahid.

Setelah Peperangan

Penduduk mekkah menerima berita kekalahan pasukan mereka dengan kesedihan mendalam. Namun mereka dilarang meratapi sanak saudara mereka yang mati dalam perang Badr, agar kaum muslimin tidak bergembira dengan keadaan tersebut.

Ada kisah unik dalam hal ini. Ada orang tua dari mereka yang kehilangan tiga anaknya, sudah berhari- hari ingin menumpahkan kesedihannya. Namun karena dilarang meratap, hal tersebut dia tahan dalam dirinya. Hingga suatu hari terdengar suara ratapan wanita. Maka orang tersebut memerintahkan anaknya untuk menyelidiki, apakah kini sudah dibolehkan meratapi kematian. Ternyata setelah diselidiki, wanita tersebut sedang meratapi ontanya yang hilang.

Setelah peperangan, Rasulullah Saw masih menetap di Badr selama tiga hari, saat itu sempat terjadi perbedaan di kalangan para sahabat tentang ghanimah perang. Karena ada sebagian sahabat yang langsung berhadapan dengan musuh dan mengumpulkan ghanimah, ada sebagian lagi yang menjaga Rasulullah Saw sehingga tidak mendapatkan apa-apa. Akhirnya Rasulullah Saw meinta semua ghanimah dikumpulkan.

Dalam hal ini turunlah wahyu dari Allah Ta’ala:

sejarah nabi
sejarah nabi
“ Mereka menanyakan kepadamu tentang (pembagian) harta rampasan perang. Katakanlah: “ Harta rampasan perang itu kepunyaan Allah dan Rasul, sebab itu bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah hubungan di antara sesamamu, dan ta’atlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah orang- orang yang beriman” (QS. Al-Anfal:1)

Kembali ke Madinah Dengan Sambutan Meriah

Setelah tiga hari, Rasulullah saw dan pasukannya begerak kembali ke Madinah dengan membawa ghanimah dan tawanan perang. Di tengah perjalanan harta rampasan perang yang sebelumnya beliau kumpulkan dibagi sama rata kepada pasukannya setelah sebelumnya diambil seperlimanya.

Setiba di Madinah, pasukan disambut meriah oleh kaum muslimin penduduk Madinah. Di sisi lain hal tersebut menimbulkan ketakutan musuh- musuh islam di Madinah dan sekitarnya. Maka banyak di antara penduduk Madinah yang masuk islam. termasuk diantaranya Abdullah bin Ubay dan kawan- kawannya menyatakan masuk islam secara lahir (munafik).

Sejumlah tawanan perang Rasulullah Saw bagi kepada para sahabatnya dengan pesan agar diperlakukan dengan baik.







Sumber : Kitab Ar-Rahiqul-Makhtum

Getting Info...

Post a Comment

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.