cerita nabi muhammad |
Apa
kabar sahabat kejasroh di seluruh dunia. Kami berharap dari kejasroh ini kalian
semua bisa mengenal baginda Rasul walaupun kita sama sekali tidak hidup di
jamannya. Tapi tidak salahnya dan suatu kewajiban kita mengenalnya lebih dalam.
Hal tersebut bertujuan agar kita bisa menata kehidupan ini menjadi lebih baik
dan bermanfaat. Tidak hanya itu, karena masih banyak lagi ilmu dan pelajaran
yang akan kita dapatkan dari kisahnya ini. Selamat menyimak kisah yang kami
sediakan.
Komposisi
Penduduk Madinah
Kaum
muslimin yang terdiri dari kalangan Muhajirin
( para sahabat yang hijrah dari Mekkah) dan Anshar ( para sahabat penduduk asli
kota Madinah).
Meskipun
mereka telah masuk islam, namun tugas Rasulullah Saw tidak hanya sampai disitu,
tapi bagaimana menata mereka menjadi muslim berkualitas yang memiliki pemahaman
terhadap agamanya dan mampu merealisasikannya dalam kehidupan bermasyarakat.
Masalah
lain yang dihadapi adalah kesenjangan social antara kaum Anshar yang berada dan
kaum Muhajirin yang miskin tidak memiliki harta benda.
Kaum
musyrikin. Di antara
mereka ada yang sudah ragu terhadap keyakinan syiriknya dan tidak menyimpan
dendam kesumat terhadap islam, sehingga banyak di antara mereka yang kemudian
masuk islam. Namun ada juga yang tetap memusuhi islam dalam kesyirikannya,
namun tidak berani berbuat apa- apa karena kekuatan kaum muslimin yang semakin
besar.
Akhirnya
yang mereka lakukan adalah berpura- pura masuk islam, sambil tetap
menyembunyikan kekufuran dan kebenciannya terhadap islam. merekalah orang-
orang munafiq, dengan tokohnys; Abdullah bin Ubay.
Kaum
Yahudi. Mereka adalah orang- orang yang
berasal dari ras Yahudi yang sudah bercampur baur dengan masyarakat Arab
Madinah, namun tetap menjaga aturan- aturan dan adat istiadat mereka dan tentu
saja keyakinannya. Merekalah yang selama ini menguasai perekonomian masyarakat
Madinah dan dikenal sebagai orang- orang yang banyak memiliki keahlian.
Kedatangan
islam di kota Madinah mereka sikapi dengan pandangan kebencian dan kedengkian.
Di
Madinah saat itu, terdapat tiga suku Yahudi yang terkenal, yaitu: Bani
Qoinuqa’, Bani Nadhir, Bani Quraizhah.
Kesemuannya
memiliki karakteristiknya masing- masing untuk dihadapi dengan sikap berbeda
namun tepat dalam rangka membangun masyarakat baru yang kokoh dan kuat.
Sumber
: Kitab Ar-Rahiqul-Makhtum