KISAH RASULULLAH DALAM PERANG BADAR KUBRO BAB 1 (Bag 16)

Unknown
kisah rasulullah
kisah rasulullah
(Ramadhan, 2 Hijriah)

Perang Pertama Yang Sangat Menentukan

Sebab- Sebab Peperangan

Rasulullah Saw memerintahkan Thalhah bin Ubaidilah dan Sa’id bin Zaid menuju ke arah utara untuk bertugas pengintaian. Setelah mereka tiba di sebuah tempat di Haura’ dan menetap beberapa lama di sana, akhirnya mereka mendapatkan informasi akurat bahwa khalifah dagang Abu Sufyan yang membawa hasil dagangan sangat banyak sedang dalam perjalanan pulang dari negeri Syam menuju Mekkah. Mereka segera kembali ke Madinah dan menginformasikan berita tersebut kepada Rasulullah Saw.

Bagi Rasulullah Saw, hal ini merupakan kesempatan emas untuk member pelajaran kepada kaum Quraisy, baik secara militer, politik maupun ekonomi.

Beliau segera mengumumkan kepada kepada para sahabat, bagi siapa yang bersedia, hendaknya bersiap- siap menghadang kafilah dagan Quraisy. Rasulullah Saw tidak mewajibkan hal tesebut dan menyerahkan keputusannya kepada para sahabat. Karena itu, tidak semua sahabat saat itu menyambut seruan beliau Saw, mereka mengira hal tersebut sama seperti pengiriman pasukan sebelumnya yang hanya memerlukan kekuatan kecul dan tidak mengira akan terjadi peperangan besar.

Akhirnya sahabat yang menyatakan kesediaannya berjumlah 314 orang saja. Itupun mereka tidak mempersiapkannnya secara maksimal sebagaimana  halnya menghadapi sebuah peperangan. Pasukan pengunggang kuda hanya 2 orang, sedang onta yang tersedia berjumlah 70, dinaiki secara bergantian oleh 2 atau 3 orang. Kemudian berangkatlah mereka menuju Badar.

Sementara itu, Abu Sufyan dengan kecerdikannya yang mengepalai kafilah dagangnya sudah memperkirakan akan terjadinya sesuatu, karena itu, kehati- hatiannya selalu dijaga. Setelah bertanya ke sana ke mari, akhirnya dia dapat memastikan bahwa Rasulullah Saw dan para sahabatnya  akan menyergapnya. Seketika itu juga, dia sewa Dhomdhom bin Amr al-Ghifani untuk segera ke Mekkah meminta bantuan.

Setibanya di Mekkah, Dhomdhom berteriak dengan keras meminta kaum Quraisy untuk membela Abu Sufyan yang terancam serangan Rasulullah Saw dan para sahabatnya.

Persiapan Pasukan Musyrikin.

Penduduk Mekkah segera bersiap- siap mengirim pasukannya untuk menyelamatkan kafilah dagang Abu sufyan. Akhirnya terkumpul tentara dengan persenjataan lengkap berjumlah 1300 orang, 100 kuda, 600 baju besi dan sekian banyak onta yang tidak diketahui pasti jumlahnya. Panglima perang dipegang oleh Abi Jahal bin Hisyam.

Lalu berangkatlah mereka menuju kota Madinah. Namun di tengah perjalanan, mereka kembali menerima surat dari Abu Sufyan, bahwa kafilahnya berhasil menghindar dari sergapan Rasulullah Saw, karenannya dia meminta mereka kembali ke Mekkah.

Dengan kesombongannya, Abu Jahal menolak kembali ke Mekkah. Dia justru bersikeras membawa pasukannya ke Badar. Namun sebagian pasukannya yang berjumlah 300 orang ada yang kembali ke Mekkah dan tidak ikut dalam peperangan Badr.

Kini tentara Kafir Quraisy tinggal berjumlah 1000 orang.

Tentara Kaum Muslimin Dalam Kebimbangan

Setelah mengetahui kedatangan pasukan Kafir Quraisy, dan mereka semakin dekat ke Badr, sementara kafilah Abu Sufyan telah menghindar semakin jauh tak terkejar, tentara kaum muslimin berada dalam kebimbangan. Akankah mereka harus menghadapi pasukan Abu Jahal yang jumlahnya jauh lebih besar dengan persenjataan lengkap, sementara mereka berjumlah sangat sedikit dengan persenjataan apa adanya?

Majelis Musyawarah dan Hasil Keputusan

Menghadapi kondisi yang kritis tersebut, Rasulullah Saw mengajak para sahabatnya bermusyawarah. Sebgaian pasukan ada yang khawatir menghadapi pertempuran berdarah tersebut, sebgaimana Allah kisahnya dalam ayat-Nya:

kisah rasulullah
kisah rasulullah
“ Sebagaimana Tuhanmu menyuruhmu pergi dari rumahmu dengan kebenaran, padahal sesungguhnya sebagian dari orang- orang yang beriman itu tidak menyukainya. Mereka membantahmu tentang kebenaran sesudah nyata (mereka pasti menang), seolah- olah mereka dihalau kepada kematian, sedang mereka melihat (sebab- sebab kematian itu)”. ( QS.al- Anfal:5)
Setelah bermusyawarah, akhirnya mereka sepakat menghadapi pasukan kafir Quraisy dan siap menanggung berbagai kemungkinan yang terjadi. Maka merekapun akhirnya melanjutkan perjalanannya untuk menghadapi pasukan musyrikin.






Sumber : Kitab Ar-Rahiqul-Makhtum

Getting Info...

Post a Comment

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.