KISAH PARA NABI BOIKOT UMUM NABI MUHAMMAD SAW (Bag 6)

Unknown
kisah para nabi
kisah para nabi

Setelah berbagai upaya mencegah dakwah Rasulullah Saw menemui kegagalan, kaum kafir Quraisy menempuh jalan lain pemboikotan.

Mereka bersepakat untuk memboikot Bani Hasyim dan Bani Muthalib, dengan melarang mengadakan pernikahan, jual beli, bergaul , berkunjung dan berbicara kepada mereka kecuali jika mereka menyerahkan Rasulullah Saw untuk dibunuh.


Kesepakatan tersebut mereka tulis dalam lembaran yang digantung di Ka’bah.

Akibat pemboikotan itu, Bani Hasyim dan Bani Mutholib menjadi terisolir, baik yang beriman maupun yang kafir kecuali Abu Lahab. Mereka terkurung di perkampungan Abu Thalib sejak awal Muharram tahun ke 7 kenabian.

Tiga Tahun dalam Pemboikotan

Pemboikotan semakin lama semakin keras. Makanan yang masuk atau dijual di Mekkah selalu lebih dahulu diborong oleh kaum musyrikin. Mereka mengalami kelaparan luar biasa, hingga mereka hanya makan dedaunan dan kulit binatang.

Pembatalan Lembar Perjanjian

Setelah 3 tahun pemboikotan, pada bulan Muharram tahun 10 kenabian terjadilah pembatalan pemboikotan. Hal tersebut bermula dari pertentangan di kalangan Quraisy sendiri, antara mereka yang ingin meneruskan pemboikotan dengan mereka yang menentang pemboikotan, dengan alasan bahwa yang menderita atas pemboikotan tersebut adalah sanak saudara mereka sendiri.

Jumlah mereka yang menentang semakin lama semakin banyak dan kemudian suara mayoritas.

Sementara itu, Abu Thalib diberitahu oleh Rasulullah Saw bahwa Allah Ta’ala telah mengutus rayap- rayap untuk memakan lebaran perjanjian boikot tersebut, hingga tersisa sedikit yang di dalamnya masih tersimpan kalimat zikir (lafadz Allah).

Maka Abu Thalib menyampaikan hal tersebut kepada orang- orang Quraisy seraya berkata:

“ Jika dia berdusta akan kami biarkan kalian berbuat sesuka hati kalian kepadanya, namun jika dia benar, hendaklah kalian menghentikan boikot dan kezaliman kalian kepada kami”.

Kemudian Muth’im bermaksud merobek lembaran perjanjian tersebut, namun didapatinya bahwa rayap telah memakannya kecuali yang terdapat tulisan

kisah para nabi
kisah para nabi
“ Dengan nama-Mu ya Allah”

Dan yang padanya terdapat kata “Allah”, tidak dimakannya.

Dengan demikian berakhirlah permboikotan, lalu keluarlah Rasulullah Saw dari perkampungan. Sementara orang- orang musyrik telah melihat bukti- bukti kenabian yang sangat jelas, akan tetapi mereka seperti apa yang Allah Ta’ala katakana:

kisah para nabi
kisah para nabi
 “ Dan jika mereka (orang- orang musyrikin) melihat sesuatu tanda (mu’jizat), mereka berpaling dan berkata: “( Ini adalah ) sihir yang terus menerus”. (QS. Al- Qomar:2)

Setelah itu, Rasulullah Saw dan kaum muslimin kembali kepada kehidupan semula. Sedangkan orang- orang kafir, meskipun mereka tidak memboikot lagi, namun tetap berupaya menghalangi dakwah Rasulullah Saw.




Sumber : Kitab Ar-Rahiqul-Makhtum

Getting Info...

Post a Comment

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.